Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dalam Konteks Masyarakat Umum

Kemerdekaan belajar dan berbudaya adalah suatu program pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia. Program ini bertujuan memperkuat kemampuan dan karakter individu dalam mengembangkan potensi diri, serta menjaga keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya ini menekankan tentang pentingnya praktik dalam kehidupan bermasyarakat secara umum. Masyarakat didefinisikan sebagai sekumpulan individu yang hidup bersama dan bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama, serta telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungan.

Kemerdekaan belajar dapat berdampak besar bagi setiap individu, khususnya dalam mencapai optimalisasi pembelajaran yang akan mereka dapatkan. Melalui program ini, individu dapat dengan leluasa memilih jalur pendidikan sesuai minat, bakat, dan potensi yang dimiliki individu. Selain itu, kemerdekaan belajar juga dapat meningkatkan motivasi dan kemandirian individu dalam mengatasi hambatan dan rintangan dalam proses belajar.

Pelabelan berbudaya dalam program ini tentu dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat secara luas. Keberadaan program ini dapat melestarikan nilai-nilai dan norma-norma, serta adat istiadat yang dianut di dalam masyarakat. Melalui budaya, tercipta rasa kebersamaan dalam masyarakat sekaligus menjadi pembentuk identitas yang kuat dari masyarakat bersangkutan. Termasuk, budaya dapat menjadi nilai intelektual yang sangat berharga.

Dalam praktiknya, kemerdekaan belajar dan berbudaya dapat dilakukan secara bersamaan dan dapat mencapai kebermanfaatan yang begitu besar. Misalnya, individu dapat memilih jalur pendidikannya sesuai minat, bakat, dan potensi yang dimiliki dengan selalu menjunjung tinggi norma dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya melalui hal tersebut, individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.

Masyarakat dapat ikut andil sebagai tokoh pendidikan di lingkungan sekitar dengan menjadi agen perubahan. Melalui program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, mereka dapat menanamkan nilai-nilai kemerdekaan belajar dan budaya. Masyarakat dapat mempromosikan nilai-nilai kemandirian, kebebasan berpikir, dan keanekaragaman budaya dengan membawa nilai-nilai ini ke lingkungan di sekitarnya. Masyarakat dapat memperkuat kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan budaya dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Menurut ahli psikologi pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, sebanyak 87% mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Lantas, mengapa banyak mahasiswa salah jurusan? Berikut empat alasan yang mendasari fenomena tersebut sebagaimana dikutip dari laman WEdushare (diakses pada 28 November 2021).

  1. Mengikuti teman;
  2. terlalu banyak menerima saran;
  3. karena penawaran beasiswa; dan
  4. alasan orang tua.

Dari beberapa kasus yang terjadi, ditemukan banyak mahasiswa yang mengalami salah pilih jurusan. Dengan demikian, kemerdekaan belajar dan budaya diharapkan dapat memberikan kebebasan bagi siswa dalam memilih jurusan sesuai yang mereka minati.

Bronfenbrenner, melalui teori sistem, memandang bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan yang kompleks dan terdiri dari empat sistem, yaitu sistem mikro, meso, ekso, dan makro. Lingkungan yang mendukung dan positif dapat membantu anak mencapai kematangan pengembangan secara optimal.

Keterkaitan antara kemerdekaan belajar dan budaya dengan layanan bimbingan dan konseling mendorong terwujudnya suatu program yang membantu individu bebas dalam memilih jurusan sesuai minat, bakat, dan potensi. Bimbingan dan konseling memberikan layanan pemberian bantuan untuk individu dalam memutuskan pilihannya secara mandiri. Dalam kemerdekaan belajar dan budaya, teori bimbingan konseling dapat dimanfaatkan untuk membantu individu menentukan pilihan pendidikan yang tepat. Keberadaan konselor membantu individu untuk lebih mengenali diri, serta dapat lebih mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi. Konselor melalui bimbingan dan konseling ini turut pula membantu individu mengatasi hambatan dan rintangan yang dialaminya.

Konselor dapat menghargai keanekaragaman budaya yang ada dalam masyarakat umum. Hal tersebut tecermin dari upaya mereka dalam membantu individu memahami perbedaan budaya dan mendorong individu menghargai dan memahami nilai-nilai yang berbeda. Ini dapat menjadikan masyarakat yang inklusif dan berdikari yang menerima keberagaman dan mempromosikan nilai kerja sama.

Oleh karena itu, kemerdekaan belajar dan budaya sangat erat kaitannya dengan konteks masyarakat umum. Ketika kemerdekaan belajar dan budaya dipromosikan dan diberdayakan, individu dapat mengembangkan kemampuan belajar sepanjang hayat dan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Sementara itu, ketika individu menghargai keanekaragaman budaya dan mampu mengatasi masalah budaya, mereka dapat membantu membangun masyarakat yang inklusif dan berdikari.

 

oleh:

Fahri Reynaldi (Mahasiswa Prodi BK FKIP UAD Angkatan 2022)