Posts

Bahas Remaja dan Toxic Friendship: PIK-M Sahabat Mentari UAD Adakan Sharing Asik

Pada hari Jumat, 13 Oktober 2023 M bertepatan dengan 28 Rabiul Awwal 1445 H, Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Sahabat Mentari Universitas Ahmad Dahlan mengadakan “Sharing Asik” dengan tema Remaja dan Toxic Friendship. Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan maraknya kasus dalam remaja yaitu Toxic Friendship atau pertemanan yang merugikan antar remaja.

Melalui live streaming instagram kegiatan ini digelar dengan menghadirkan narasumber Miranto Zainal Arief. Miranto merupakan Juara 1 Putra Duta GenRe (Generasi Berencana) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2023. Bersama dengan Casseya Mudi Romansya sebagai moderator pada kegiatan tersebut. Casseya merupakan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD sekaligus Pengurus PIK-M Sahabat Mentari UAD.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menghindarkan remaja dari Toxic Friendship yang saat ini sedang marak. Hal ini sejalan dengan bahasan dari kegiatan ini yaitu membahas mengenai remaja yang memiliki Toxic Friendship, dampak buruk dari toxic friendship tersebut, cara menghindarinya, serta strategi remaja dalam memilih teman agar tidak toxic.

PIK-M Sahabat Mentari UAD Adakan Kegiatan Belajar Bergembira dan Weekend Sehat bersama Warga Piyungan

Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Sahabat Mentari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan Belajar Bergembira dan Weekend Sehat bersama Warga Piyungan.

Bertempat di Piyungan, Ngablak, Sitimulyo, Kec. Piyungan, Bantul Yogyakarta, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Agustus 2023 atau 3 Shaffar 1445 H.

Diawali dengan kegiatan senam pagi, lomba estafet balon, pemberian materi bersama Narasumber yang luar biasa, Alya Adinti @alyadnt_ k dari Duta Genre DIY.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan kerajinan tangan, pemabagian hadiah lomba, dan diakhiri dengan pembagian sembako bagi warga.


#weareuad #wearethenexteducatos #fkipuad #prodibkuad #proudtobeacounselor #sayabangga

Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa: BK UAD Gelar Workshop Bahasa Isyarat

Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) BK FKIP UAD menggelar Workshop Bahasa Isyarat bagi mahasiswa.

Bertempat di Kampus Utama UAD pada bulan Agustus 2023 kegiatan ini dilaksanakan dengan narasumber Herta Surya Maharta, S.Pd., Gr.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam layanan bimbingan dan konseling khususnya pada setting Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)


#weareuad #wearethenexteducatos #fkipuad #prodibkuad #proudtobeacounselor #sayabangga

Persiapkan Semester Gasal 2023 2024: BK UAD Adakan Pertemuan Hangat Bersama Mahasiswa

 

Pada hari Sabtu, 16 September 2023 M bertepatan dengan 1 Rabiul Awwal 1445 H, Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa. Pertemuan tersebut bersama “Satu Jam Lebih Hangat Bersam Prodi BK FKIP UAD”. Tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai bekal mahasiswa dalam menempuh seluruh perkuliahan semester gasal tahun akademik 2023/2024.

Hadir dalam kegiatan ini yaitu Ketua Program Studi (Kaprodi) BK FKIP UAD, Irvan Budhi Handaka, M.Pd., beserta Sekretaris Program Studi (Sekprodi) BK FKIP UAD, Dr. Muya Barida, M.Pd. sebagai pimpinan sekaligus pengisi acara pada kegiatan tersebut. Sejumlah 800 mahasiswa hadir dalam pertemuan tersebut mulai dari semester 1, 3, 5, hingga semester 7.

Kaprodi BK menyampaikan bahwa strategi belajar penting bagi mahasiswa dalam menempuh perkuliahan, selain itu beliau menurutkan kiat kiat mahasiswa untuk dapat lulus tepat waktu, salah satunya dengan menempuh mata kuliah pada semester atas. Mata kuliah yang dapat ditempuh pada semester atas tentunya sudah diatur dalam kurikulum Prodi BK yang telah tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Rektor UAD No. 340 Tahun 2020 tentang Kurikulum Prodi BK FKIP UAD.

Sekprodi BK menambahkan, bahwa bagi mahasiswa untuk dapat senantiasa berkomunikasi secara intens kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA) untuk menentukan dan melaksanakan target-target yang akan dicapai dalam menempuh perkuliahan. Selain itu beliau menambahkan, bagi mahasiswa semester 7, dimohon untuk dapat aktif menghubungi Dosen Pembimbing Tugas Akhir demi kelancarakan studi tepat waktu mahasiswa di Prodi BK FKIP UAD.

 

Jadwal Seminar Proposal Periode 26 Agustus 2023

Assalamulaiakum warohmatullahi wabarokatuh.

Berikut kami sampaikan jadwal Seminar Proposal Periode 26 Agustus 2023

Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Agustus 2023
Waktu : 13.00 WIB – Selesai
Tempat : 4.1.4.33 (Offline)

Penguji 1 : Tri Susanti, M.Pd
Penguji 2 : Rohmatus Naini , M.Pd.

dengan jumlah peserta 5 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama NIM
1 Daren Zidni Zinedine 1900001103
2 Taufik Sandoyo 1800001191
3 Ridwan Faisal Sani 1900001061
4 Marshanda Putri Riswanto 1900001112
5 Hafiska Kurniyadi 1900001067

Mahasiswa dipersilahkan untuk menyimak Seminar Proposal, karena ini merupakan salah satu syarat untuk mengajukan ujian seminar proposal dan ujian skripsi.

Terima kasih
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Jadwal Seminar Proposal Periode 10 Mei 2023

Assalamulaiakum warohmatullahi wabarokatuh.

Berikut kami sampaikan jadwal Seminar Proposal Periode 10 Mei 2023

Hari/Tanggal : Rabu, 10 Mei 2023
Waktu : 10.30 – 12.10 WIB
Tempat : 4.1.4.52 (Offline)

 

Penguji 1: Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, S.U.
Penguji 2: Caraka Putra Bhakti, M.Pd.

dengan jumlah peserta 6 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut:

No. NIM Nama
1 1900001006 Vickry Ridho Hidayat
2 1900001197 Nurul Faizah
3 1900001102 Amrina Azka Rosada
4 1900001073 Mirata Budi Allasya
5 1900001075 Dimas Sundawa
6 1900001074 Anggun Cahya Dinata

Mahasiswa dipersilahkan untuk menyimak Seminar Proposal, karena ini merupakan salah satu syarat untuk mengajukan ujian seminar proposal dan ujian skripsi.

Terima kasih
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Mengenal Konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dalam Konteks Pendidikan Inklusif

Sebagai sebuah konsep pendidikan yang relatif baru, Merdeka Belajar memang menawarkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran di Indonesia. Namun, seperti halnya konsep-konsep baru lainnya, Merdeka Belajar juga tidak lepas dari tantangan dan kritik yang perlu diakui dan diatasi supaya bisa diterapkan secara efektif.

Tantangan implementasi dari program Merdeka Belajar adalah diperlukannya perubahan besar dalam mindset ‘pola pikir’ dan praktik pendidikan yang sudah mapan. Implementasi yang tepat dan efektif memerlukan waktu dan dukungan dari seluruh stakeholder ‘pemangku kepentingan’ pendidikan, serta dukungan dan kesadaran dari masyarakat. Selain tantangan implementasi, ketimpangan aksesibilitas pendidikan dalam Merdeka Belajar juga perlu diperhatikan. Program ini mungkin sulit diakses oleh sebagian besar siswa di daerah terpencil dan daerah miskin karena mereka sering kali kurang mendapat aksesibilitas pada teknologi dan fasilitas pendidikan modern. Kualitas guru dalam konsep Merdeka Belajar juga tidak dapat diabaikan. Program ini menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, dan guru diharapkan mampu berperan sebagai fasilitator dan pengarah. Untuk itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang mempunyai kompetensi dan keterampilan untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan berfokus pada siswa. Satu hal lainnya yang juga penting terkait Merdeka Belajar, yaitu kurangnya pengawasan. Merdeka Belajar dapat menyebabkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah atau pemerintah terhadap proses belajar mengajar siswa. Kurangnya pengawasan dapat berdampak pada kurangnya standar kualitas dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.

Meskipun demikian, hal tersebut tidak berarti Merdeka Belajar tidak layak diadopsi. Dalam mengatasi tantangan dan kritik seperti yang telah dikemukakan, Merdeka Belajar dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang sudah mapan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perlu adanya upaya yang terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep Merdeka Belajar secara tepat dan efektif. Menurut saya, konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Merdeka Belajar dapat membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam proses pembelajaran dan memacu kreativitas serta inovasi mereka. Siswa yang terbiasa dengan konsep Merdeka Belajar akan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mampu mengatasi masalah secara mandiri.

Sementara itu, konsep Merdeka Berbudaya dapat membantu mengembangkan identitas budaya dan kreativitas siswa. Melalui Merdeka Berbudaya, siswa dapat memahami keberagaman budaya di Indonesia dan mengembangkan rasa bangga terhadap budaya asli mereka. Selain itu, konsep Merdeka Berbudaya dapat memacu kreativitas siswa dalam menghasilkan karya-karya seni dan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat. Namun, agar konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dapat diterapkan dengan baik, diperlukan dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak, baik itu guru, siswa, maupun orang tua. Selain itu, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik dari segi fasilitas dan infrastruktur, maupun sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Kesimpulan dari uraian di atas, yaitu saya yakin bahwa Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dapat memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Tentu kebermanfaatan tersebut hanya akan terwujud apabila konsep tersebut diterapkan dengan baik dan mendapat dukungan dari seluruh pihak.

 

oleh:

Heni Mulyani (Mahasiswa Prodi BK FKIP UAD Angkatan 2021)

 

 

Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dalam Konteks Masyarakat Umum

Kemerdekaan belajar dan berbudaya adalah suatu program pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia. Program ini bertujuan memperkuat kemampuan dan karakter individu dalam mengembangkan potensi diri, serta menjaga keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya ini menekankan tentang pentingnya praktik dalam kehidupan bermasyarakat secara umum. Masyarakat didefinisikan sebagai sekumpulan individu yang hidup bersama dan bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama, serta telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungan.

Kemerdekaan belajar dapat berdampak besar bagi setiap individu, khususnya dalam mencapai optimalisasi pembelajaran yang akan mereka dapatkan. Melalui program ini, individu dapat dengan leluasa memilih jalur pendidikan sesuai minat, bakat, dan potensi yang dimiliki individu. Selain itu, kemerdekaan belajar juga dapat meningkatkan motivasi dan kemandirian individu dalam mengatasi hambatan dan rintangan dalam proses belajar.

Pelabelan berbudaya dalam program ini tentu dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat secara luas. Keberadaan program ini dapat melestarikan nilai-nilai dan norma-norma, serta adat istiadat yang dianut di dalam masyarakat. Melalui budaya, tercipta rasa kebersamaan dalam masyarakat sekaligus menjadi pembentuk identitas yang kuat dari masyarakat bersangkutan. Termasuk, budaya dapat menjadi nilai intelektual yang sangat berharga.

Dalam praktiknya, kemerdekaan belajar dan berbudaya dapat dilakukan secara bersamaan dan dapat mencapai kebermanfaatan yang begitu besar. Misalnya, individu dapat memilih jalur pendidikannya sesuai minat, bakat, dan potensi yang dimiliki dengan selalu menjunjung tinggi norma dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya melalui hal tersebut, individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.

Masyarakat dapat ikut andil sebagai tokoh pendidikan di lingkungan sekitar dengan menjadi agen perubahan. Melalui program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, mereka dapat menanamkan nilai-nilai kemerdekaan belajar dan budaya. Masyarakat dapat mempromosikan nilai-nilai kemandirian, kebebasan berpikir, dan keanekaragaman budaya dengan membawa nilai-nilai ini ke lingkungan di sekitarnya. Masyarakat dapat memperkuat kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan budaya dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Menurut ahli psikologi pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, sebanyak 87% mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Lantas, mengapa banyak mahasiswa salah jurusan? Berikut empat alasan yang mendasari fenomena tersebut sebagaimana dikutip dari laman WEdushare (diakses pada 28 November 2021).

  1. Mengikuti teman;
  2. terlalu banyak menerima saran;
  3. karena penawaran beasiswa; dan
  4. alasan orang tua.

Dari beberapa kasus yang terjadi, ditemukan banyak mahasiswa yang mengalami salah pilih jurusan. Dengan demikian, kemerdekaan belajar dan budaya diharapkan dapat memberikan kebebasan bagi siswa dalam memilih jurusan sesuai yang mereka minati.

Bronfenbrenner, melalui teori sistem, memandang bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan yang kompleks dan terdiri dari empat sistem, yaitu sistem mikro, meso, ekso, dan makro. Lingkungan yang mendukung dan positif dapat membantu anak mencapai kematangan pengembangan secara optimal.

Keterkaitan antara kemerdekaan belajar dan budaya dengan layanan bimbingan dan konseling mendorong terwujudnya suatu program yang membantu individu bebas dalam memilih jurusan sesuai minat, bakat, dan potensi. Bimbingan dan konseling memberikan layanan pemberian bantuan untuk individu dalam memutuskan pilihannya secara mandiri. Dalam kemerdekaan belajar dan budaya, teori bimbingan konseling dapat dimanfaatkan untuk membantu individu menentukan pilihan pendidikan yang tepat. Keberadaan konselor membantu individu untuk lebih mengenali diri, serta dapat lebih mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi. Konselor melalui bimbingan dan konseling ini turut pula membantu individu mengatasi hambatan dan rintangan yang dialaminya.

Konselor dapat menghargai keanekaragaman budaya yang ada dalam masyarakat umum. Hal tersebut tecermin dari upaya mereka dalam membantu individu memahami perbedaan budaya dan mendorong individu menghargai dan memahami nilai-nilai yang berbeda. Ini dapat menjadikan masyarakat yang inklusif dan berdikari yang menerima keberagaman dan mempromosikan nilai kerja sama.

Oleh karena itu, kemerdekaan belajar dan budaya sangat erat kaitannya dengan konteks masyarakat umum. Ketika kemerdekaan belajar dan budaya dipromosikan dan diberdayakan, individu dapat mengembangkan kemampuan belajar sepanjang hayat dan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Sementara itu, ketika individu menghargai keanekaragaman budaya dan mampu mengatasi masalah budaya, mereka dapat membantu membangun masyarakat yang inklusif dan berdikari.

 

oleh:

Fahri Reynaldi (Mahasiswa Prodi BK FKIP UAD Angkatan 2022)

IMM BPP UAD Adakan Musyawarah Kerja dan Upgrading Bagi Anggota

Pada hari Ahad, 2 April 2023, IMM BK,PGSD,PGPAUD (BPP) Universitas Ahmad Dahlan telah melaksanakan Musyawarah Kerja dan Upgrading bagi Pimpinan Komisariat periode kerja 2023/2024 dengan tema “Menginspirasi Untuk Prestasi”. Kegiatan ini bertujuan untuk  mengusahakan terbentuknya program kerja IMM BPP yang dimusyawarahkan bersama dan disetujui oleh seluruh Pimpinan Komisariat IMM BPP 2023/2024,memberikan gambaran kepada pimpinan-pimpinan yang baru tentang hal-hal yang akan dilakukan pada satu periode kedepan serta menjalin hubungan baik keluarga komisariat IMM BPP.

Bertempatkan di kampus 5 Universitas Ahmad Dahlan,Jalan Ki Ageng Pemanahan No. 19, Sorosutan Yogyakarta. Ketua umum IMM BPP periode 2023/2024 Rahmad Boli Raya dalam sambutannya menyampaikan “Sebagai kader IMM yang berkualitas harus bisa dan mampu menjadi role model bagi teman teman kader pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya dengan prestasi akademik maupun non akademik.”

Kegiatan  ini di hadiri oleh anggota pimpinan komisariat,kader dan para demisioner IMM BPP. Kegiatan ini diisi dengan penyampaian materi oleh demisioner dari IMM BPP yaitu Risco Ardian dan Yeyen Febrilia. Kemudian dilanjutkan pemaparan program kerja dari masih-masing bidang di IMM BPP dimulai dari Pengurus Harian yaitu dari Ketua umum, sekertaris umum dan bendahara umum. Pada periode ini masih seperti periode sebelumnya memiliki 8 bidang yaitu Bidang Organisasi, Bidang Kader, Bidang Hikmah, Bidang Riset Pengembangan dan Keilmuan (RPK), Bidang Tablig Kajian dan Keislaman (TKK), Bidang Sosial Budaya dan Olahraga (SBO), Bidang Media dan Komunikasi (MedKom) dan terakhir Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SosPeM).

Semoga dengan program kerja yang sudah dimusyawarahkan dapat berjalan dengan istiqomah dan bermanfaat bagi IMM BPP,Universitas serta masyarakat luas.

Mahasiswa BK UAD Sabet Medali Perunggu Pada Kejuaraan Karate

Alhamdulillah, mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih Medali Perunggu dalam Kejuaraan Nasional Karate Festival dan Open Tournament Karate Atmajaya Cup 1.

Mahasiswa tersebut adalah Tasya Amin Zakiyah. Ia merupakan mahasiswa Prodi BK FKIP UAD angkatan 2022.

Membanggakan !!!


____________
Daftar Prodi BK FKIP UAD | PMB UAD:
@pmb_uad | 0853 8500 1960 | 0856 267 1960

Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UAD
“Unggul, Inovatif, Dijiwai Nilai Islam”

Official Prodi BK UAD :
Website : www.bk.uad.ac.id
Email : prodi@bk.uad.ac.id
Instagram : @prodibk_uad
Youtube : Prodibkuad
Facebook : Prodibkuad
Tiktok: @prodibk_uad

#prodibkuad #proudtobeacounselor #fkipuad #weareuad #prestasiprodibkuad