Mencari Berita Baru

Sebelas Tim Dosen dan Tenaga Kependidikan BK UAD Lolos Hibah DRTPM Program Penelitian Kemendikbudristek 2023

Segenap sivitas akademika Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengucapkan selamat dan sukses kepada para tim dosen dan tenaga kependidikan Prodi BK FKIP UAD yang berhasil lolos dalam Hibah DRTPM dengan Program Penelitian.

Hibah DRTPM tersebut merupakan program yang diusung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Membanggakan !


.
.
.
#weareuad #wearethenexteducators #prodibkuad #proudtobeacounselor #sayabangga

Dua Dosen BK UAD Sabet Wisudawan Terbaik dalam Wisuda di UM

Selamat dan Sukses

Dosen Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi Wisudawan Terbaik I dan  II Program Doktor Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM).

Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, S.Pd., M.Pd., Kons. merupakan wisudawan yang meraih penghargaan tersebut. Dengan IPK 4.00 dan masa studi 5 semester, ia meraih penghargaan Dengan Pujian.

Dr. Muya Barida, M.Pd. merupakan wisudawan yang meraih penghargaan tersebut. Dengan IPK 3,99 dan masa studi 5 semester, ia meraih penghargaan Dengan Pujian.

 

Benchmarking Prodi BK FKIP UAD dengan Jurusan BK FIPP UNNES

Benchmarking Prodi BK FKIP UAD ke Jurusan BK FIPP UNNES

Tenaga Kependidikan dan Laboran BK Raih Predikat Terbaik se-FKIP pada Maret – April 2023

Selamat dan Sukses kepada Tenaga Kependidikan dan Laboran BK Terbaik se-FKIP UAD atas komitmen dan konsistensi dalam datang tepat waktu pada bulan Maret – April 2023.

.
.

#weareuad #fkipuad #proudtobeacounselor #wearethenexteducators

Benchmarking Prodi BK FKIP UAD dengan Prodi BK FIP UPI

Selasa – Rabu, 16 – 17 Mei 2023, Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) @prodibk_uad melaksanakan kegiatan Benchmarking Program Studi dan Pengelolaan Laboratorium (Lab.) BK FKIP UAD dengan Prodi BK FIP Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) @prodibk.upi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dari masing-masing program studi dan menjalin kerja sama serta silaturahmi yang baik.


.
.
.
#prodibkuad #proudtobeacounselor #fkipuad #wearethenexteducators #weareuad

Fiatul Hurriyah: Wisudawan Terbaik BK UAD Periode April 2023

Selamat dan Sukses kepada Fiatul Huuriyyah, S.Pd., sebagai Wisudawan Terbaik Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Periode April 2023 dengan IPK 3.83 dan mendapatkan predikat Dengan Pujian (Cumlaude)

______
Daftar Prodi BK FKIP UAD | PMB UAD:
@pmb_uad | 0853 8500 1960 | 0856 267 1960

Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UAD
“Unggul, Inovatif, Dijiwai Nilai Islam”

Official Prodi BK UAD :
Website : www.bk.uad.ac.id
Email : prodi@bk.uad.ac.id
Instagram : @prodibk_uad
Youtube : Prodibkuad
Facebook : Prodibkuad
Tiktok: @prodibk_uad

#prodibkuad #proudtobeacounselor #fkipuad #weareuad #prestasiprodibkuad

Mengenal Konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dalam Konteks Pendidikan Inklusif

Sebagai sebuah konsep pendidikan yang relatif baru, Merdeka Belajar memang menawarkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran di Indonesia. Namun, seperti halnya konsep-konsep baru lainnya, Merdeka Belajar juga tidak lepas dari tantangan dan kritik yang perlu diakui dan diatasi supaya bisa diterapkan secara efektif.

Tantangan implementasi dari program Merdeka Belajar adalah diperlukannya perubahan besar dalam mindset ‘pola pikir’ dan praktik pendidikan yang sudah mapan. Implementasi yang tepat dan efektif memerlukan waktu dan dukungan dari seluruh stakeholder ‘pemangku kepentingan’ pendidikan, serta dukungan dan kesadaran dari masyarakat. Selain tantangan implementasi, ketimpangan aksesibilitas pendidikan dalam Merdeka Belajar juga perlu diperhatikan. Program ini mungkin sulit diakses oleh sebagian besar siswa di daerah terpencil dan daerah miskin karena mereka sering kali kurang mendapat aksesibilitas pada teknologi dan fasilitas pendidikan modern. Kualitas guru dalam konsep Merdeka Belajar juga tidak dapat diabaikan. Program ini menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, dan guru diharapkan mampu berperan sebagai fasilitator dan pengarah. Untuk itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang mempunyai kompetensi dan keterampilan untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan berfokus pada siswa. Satu hal lainnya yang juga penting terkait Merdeka Belajar, yaitu kurangnya pengawasan. Merdeka Belajar dapat menyebabkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah atau pemerintah terhadap proses belajar mengajar siswa. Kurangnya pengawasan dapat berdampak pada kurangnya standar kualitas dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.

Meskipun demikian, hal tersebut tidak berarti Merdeka Belajar tidak layak diadopsi. Dalam mengatasi tantangan dan kritik seperti yang telah dikemukakan, Merdeka Belajar dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang sudah mapan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perlu adanya upaya yang terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep Merdeka Belajar secara tepat dan efektif. Menurut saya, konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Merdeka Belajar dapat membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam proses pembelajaran dan memacu kreativitas serta inovasi mereka. Siswa yang terbiasa dengan konsep Merdeka Belajar akan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mampu mengatasi masalah secara mandiri.

Sementara itu, konsep Merdeka Berbudaya dapat membantu mengembangkan identitas budaya dan kreativitas siswa. Melalui Merdeka Berbudaya, siswa dapat memahami keberagaman budaya di Indonesia dan mengembangkan rasa bangga terhadap budaya asli mereka. Selain itu, konsep Merdeka Berbudaya dapat memacu kreativitas siswa dalam menghasilkan karya-karya seni dan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat. Namun, agar konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dapat diterapkan dengan baik, diperlukan dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak, baik itu guru, siswa, maupun orang tua. Selain itu, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik dari segi fasilitas dan infrastruktur, maupun sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Kesimpulan dari uraian di atas, yaitu saya yakin bahwa Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dapat memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Tentu kebermanfaatan tersebut hanya akan terwujud apabila konsep tersebut diterapkan dengan baik dan mendapat dukungan dari seluruh pihak.

 

oleh:

Heni Mulyani (Mahasiswa Prodi BK FKIP UAD Angkatan 2021)

 

 

Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dalam Konteks Masyarakat Umum

Kemerdekaan belajar dan berbudaya adalah suatu program pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia. Program ini bertujuan memperkuat kemampuan dan karakter individu dalam mengembangkan potensi diri, serta menjaga keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya ini menekankan tentang pentingnya praktik dalam kehidupan bermasyarakat secara umum. Masyarakat didefinisikan sebagai sekumpulan individu yang hidup bersama dan bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama, serta telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungan.

Kemerdekaan belajar dapat berdampak besar bagi setiap individu, khususnya dalam mencapai optimalisasi pembelajaran yang akan mereka dapatkan. Melalui program ini, individu dapat dengan leluasa memilih jalur pendidikan sesuai minat, bakat, dan potensi yang dimiliki individu. Selain itu, kemerdekaan belajar juga dapat meningkatkan motivasi dan kemandirian individu dalam mengatasi hambatan dan rintangan dalam proses belajar.

Pelabelan berbudaya dalam program ini tentu dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat secara luas. Keberadaan program ini dapat melestarikan nilai-nilai dan norma-norma, serta adat istiadat yang dianut di dalam masyarakat. Melalui budaya, tercipta rasa kebersamaan dalam masyarakat sekaligus menjadi pembentuk identitas yang kuat dari masyarakat bersangkutan. Termasuk, budaya dapat menjadi nilai intelektual yang sangat berharga.

Dalam praktiknya, kemerdekaan belajar dan berbudaya dapat dilakukan secara bersamaan dan dapat mencapai kebermanfaatan yang begitu besar. Misalnya, individu dapat memilih jalur pendidikannya sesuai minat, bakat, dan potensi yang dimiliki dengan selalu menjunjung tinggi norma dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya melalui hal tersebut, individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.

Masyarakat dapat ikut andil sebagai tokoh pendidikan di lingkungan sekitar dengan menjadi agen perubahan. Melalui program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, mereka dapat menanamkan nilai-nilai kemerdekaan belajar dan budaya. Masyarakat dapat mempromosikan nilai-nilai kemandirian, kebebasan berpikir, dan keanekaragaman budaya dengan membawa nilai-nilai ini ke lingkungan di sekitarnya. Masyarakat dapat memperkuat kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan budaya dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Menurut ahli psikologi pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, sebanyak 87% mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Lantas, mengapa banyak mahasiswa salah jurusan? Berikut empat alasan yang mendasari fenomena tersebut sebagaimana dikutip dari laman WEdushare (diakses pada 28 November 2021).

  1. Mengikuti teman;
  2. terlalu banyak menerima saran;
  3. karena penawaran beasiswa; dan
  4. alasan orang tua.

Dari beberapa kasus yang terjadi, ditemukan banyak mahasiswa yang mengalami salah pilih jurusan. Dengan demikian, kemerdekaan belajar dan budaya diharapkan dapat memberikan kebebasan bagi siswa dalam memilih jurusan sesuai yang mereka minati.

Bronfenbrenner, melalui teori sistem, memandang bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan yang kompleks dan terdiri dari empat sistem, yaitu sistem mikro, meso, ekso, dan makro. Lingkungan yang mendukung dan positif dapat membantu anak mencapai kematangan pengembangan secara optimal.

Keterkaitan antara kemerdekaan belajar dan budaya dengan layanan bimbingan dan konseling mendorong terwujudnya suatu program yang membantu individu bebas dalam memilih jurusan sesuai minat, bakat, dan potensi. Bimbingan dan konseling memberikan layanan pemberian bantuan untuk individu dalam memutuskan pilihannya secara mandiri. Dalam kemerdekaan belajar dan budaya, teori bimbingan konseling dapat dimanfaatkan untuk membantu individu menentukan pilihan pendidikan yang tepat. Keberadaan konselor membantu individu untuk lebih mengenali diri, serta dapat lebih mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi. Konselor melalui bimbingan dan konseling ini turut pula membantu individu mengatasi hambatan dan rintangan yang dialaminya.

Konselor dapat menghargai keanekaragaman budaya yang ada dalam masyarakat umum. Hal tersebut tecermin dari upaya mereka dalam membantu individu memahami perbedaan budaya dan mendorong individu menghargai dan memahami nilai-nilai yang berbeda. Ini dapat menjadikan masyarakat yang inklusif dan berdikari yang menerima keberagaman dan mempromosikan nilai kerja sama.

Oleh karena itu, kemerdekaan belajar dan budaya sangat erat kaitannya dengan konteks masyarakat umum. Ketika kemerdekaan belajar dan budaya dipromosikan dan diberdayakan, individu dapat mengembangkan kemampuan belajar sepanjang hayat dan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Sementara itu, ketika individu menghargai keanekaragaman budaya dan mampu mengatasi masalah budaya, mereka dapat membantu membangun masyarakat yang inklusif dan berdikari.

 

oleh:

Fahri Reynaldi (Mahasiswa Prodi BK FKIP UAD Angkatan 2022)

Kuliah Lapangan Mata Kuliah BK Krisis di BASARNAS Yogyakarta

Pada hari selasa, tanggal 2 Mei 2023 mahasiswa prodi BK yang mengambil mata kuliah BK Krisis dalam Setting Kebencanaan melakukan kunjungan ke Kantor Basarnas D.I Yogyakarta dengan agenda kegiatan yaitu Observasi dan Praktikum Kuliah Lapangan. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan kunjungan ke kantor Basarnas berjumlah 40 orang dengan didampingi oleh dosen pembimbing Ibu Zela Septikasari, M.Sc, M.Pd.

Adapun beberapa agenda kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kantor Basarnas berdasarkan wawancara dengan salah satu mahasiswa yaitu “Sosialisasi dan Pemberian materi dari Basarnas tentang pemindahan korban atau pemindahan penderita dan mekanika tubuh, Observasi ke ruang dan gudang basarnas, Penjelasan mengenai kendaraan yang digunakan basarnas, dan yang terakhir pemberian kenang-kenangan dan sesi foto bersama.

#weareuad #universitasahmaddahlan #uad #uadjogja #muhammadiyah #islamberkemajuan

Silaturahmi Hari Raya Idulfitri 1444 H Prodi BK UAD bersama Dosen Purna

Pada tanggal 7 dan 9 Syawwal 1444 H bertepatan dengan 27 dan 29 April 2023 M, Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan silaturahmi sivitas akademika Prodi BK FKIP UAD dengan Dosen Purna Prodi BK FKIP UAD.

Kegiatan ini bertujuan untuk Halal Bi Halal dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1444 H, selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatakan rasa silaturahmi antar sivitas akademika Prodi BK FKIP UAD..


#uad #uadjogja #weareuad #universitasahmaddahlan #islamberkemajuan #muhammadiyah #syawalan1444h #syawalan