Workshop Pengembangan Instrument Asesmen Kebutuhan dalam Bidang BK ABK, BK Krisis, dan BK Keluarga
Pada hari Kamis, 24 November 2022 Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Workshop Pengembangan Instrument Asesmen Kebutuhan dalam Bidang BK Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), BK Keluarga, dan BK Krisis. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan tindak lanjut dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun Kedua Prodi BK FKIP UAD. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun instrument asesmen kebutuhan dalam bidang BK ABK, BK Krisis, dan BK Keluarga, dimana nantinya instrument yang telah disusun akan digunakan untuk pengembangan aplikasi cybercounseling.
Bertempat di The Alana Hotel Malioboromewa Yo, Kota Yogyakarta, Daerah Istigyakarta dan melalui Zoom Meeting dosen pengampu mata kuliah BK ABK, BK Keluarga, BK Krisis, dan mahasiswa Prodi BK FKIP UAD mengikuti kegiatan ini. Ketua Program Studi (Kaprodi) BK FKIP UAD yang pada kesempatan kali ini diwakilkan oleh Sekretaris Program Studi (Sekprodi), Siti Muyana, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir untuk membantu mensukseskan kegiatan ini. Beliau menambahkan, bahwa sungguh kebanggan luar biasa dapat mendatangkan narasumber dari berbagai pihak yang ahli dalam bidang pengembangan instrument, BK ABK, BK Krisis, dan BK Keluarga. Beliau berharap dengan kegiatan ini, dapat mewujudkan instrument asesmen kebutuhan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak orang.
Prodi BK FKIP UAD mendatangkan empat narasumber dalam kegiatan workshop kali ini. Permateri pertama yaitu Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. dari Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Beliau menyampaikan tentang kualifikasi instrument yang baik, serta yang dapat digunakan oleh seluruh pihak. Pemateri kedua yaitu Dr. Sukinah, S.Pd., M.Pd., dari Yayasan Bina Anggita. Beliau merupakan ahli yang fokus dalam bidang Anak Berkebutuhan Khusus. Beliau menyampaikan bahwa intrumen apa saja yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam kepada Anak Berkebutuhan Khusus.
Pemateri ketiga yaitu Zela Septikasari, M.Pd., M.Sc., dari Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia. Beliau menyampaikan bahwasanya menjadi konselor dalam bidang Bimbingan dan Konseling Krisis merupakan pekerjaan yang luar biasa, karena kita membantu seluruh warga yang terdampak bencana. Selanjutnya beliau menambahkan terkait instrument apa saja yang dapat digunakan dalam BK Krisis. Pemateri terakhir, yaitu Diyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd., yang merupakan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Beliau menyampaikan mengenai keluarga merupakan garda terdepan dalam penanganan permasalahan anak di Indonesia. Mengenai hal tersebut terkait instrument asesmen kebutuhan dalam bidang BK Keluarga, beliau menyampaikan terkait instrument yang dapat digunakan dalam bidang BK Keluarga. Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan workshop penyusunan draf instrument asesmen kebutuhan dalam bidang BK ABK, BK Krisis, dan BK Keluarga antara mahasiswa dengan dosen pengampu mata kuliah BK Krisis, BK ABK, dan BK Keluarga.